Sumenep (bahasa Madura: Songènèb) adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.093,45 km² dan populasi 1.041.915 jiwa. Ibu kotanya ialah Kota Sumenep.
Nama Songènèb sendiri dalam arti etimologinya merupakan Bahasa Kawi /
Jawa Kuno yang jika diterjemaahkan sebagai berikut, Kata “Sung”
mempunyai arti sebuah relung/cekungan/lembah dan kata “ènèb” yang
berarti endapan yang tenang, dan jika diartikan lebih dalam lagi
Songènèb / Songennep (bhs:Madura) mempunyai arti "lembah/cekungan yang
tenang".
Penyebutan
Kata Songènèb sendiri sebenarnya sudah popular semenjak Kerajaan
Singhasari sudah berkuasa atas Jawa dan Sekitarnya, seperti yang telah
disebutkan dalam kitab Pararaton tentang penyebutan daerah Sumenep pada
saat sang Prabu Kertanegara mendinohaken (menyingkirkan) Arya Wiraraja (penasehat kerajaan dalam bidang politik dan pemerintahan) ke Sumenep, Madura Timur pada tahun 1926 M
'“Hanata
Wongira, babatangira buyuting Nangka, Aran Banyak Wide, Sinungan
Pasenggahan Arya Wiraraja, Arupa tan kandel denira, dinohaksen, kinun
adipati ring Sungeneb, anger ing Madura wetan”.' Yang artinya :
“Adalah
seorang hambanya, keturunan orang ketua di Nangka, bernama Banyak Wide,
diberi sebutan Arya Wiraraja, rupa-rupanya tidak dipercaya, dijauhkan
disuruh menjadi adipati di Sumenep. Bertempat tinggal di Madura timur.”
Kabupaten Sumenep pada masa kolonial dikuasai oleh keluarg elit Kadipaten Sumenep, yaitu wangsa Cakraningrat.
Sejarah
Era Pra Kolonial
Menurut Sumber-Sumber dari Cina, semenjak Pemerintahan Raja Airlangga,
daerah Negara Madura dibagi menjadi dua daerah bagian, yaitu Madura
Barat dan Madura Timur, untuk Madura Barat, di kuasai oleh Kerajaan
Widarba dengan rajanya yaitu Bala Dewa, yang merupakan negara mertua
Khrisna, Di tumpang tindihkan dengan kerajaan Bidarba yang beribu kota
Pacangan tempat Bangsacara berjumpa Ragapadmi. sedangkan untuk Madura
timur dikuasai oleh kerajaan Mandaraka dengan rajanya Prabu Salya.
Pada Era Kerajaan Singhasari, daerah Sumenep dipimpin oleh seorang Adipati yang juga menjadi dalang pembangunan Kerajaan Majapahit, Arya Wiraraja. Dituliskan dalam berbagai kitab dan prasasti, yang salah satunya dalam kitab pararaton,Bahwa Arya Wiraraja tidak dipercaya lagi oleh Raja Wisnuwardhana dan
dinohaken (dijauhkan) ke Sumenep, Madura timur tepat pada tanggal 31
Oktober 1269 Masehi, dan sejak tanggal itulah pemerintahan Sumenep
dimulai.
“Hanata
Wongira, babatangira buyuting Nangka, Aran Banyak Wide, Sinungan
Pasenggahan Arya Wiraraja, Arupa tan kandel denira, dinohaksen, kinun
adipati ring Sungennep, anger ing madura wetan”. Yang artinya :
Adalah seorang hambanya, keturunan orang ketua di Nangka, bernama Banyak
Wide, diberi sebutan Arya Wiraraja, rupa-rupanya tidak dipercaya,
dijauhkan disuruh menjadi adipati di Sumenep. Bertempat tinggal di
Madura sebelah timur.
Era Kolonial
Menurut
buku "Tjareta Negraha Songenep", Kompeni Belanda atau VOC datang di
Sumenep pada kurun pemerintahan Raden Bugan (1648-1672), sahabat Raden
Trunojoyo. Setelah perjuangan Trunojoyo dapat dipatahkan, maka Pamekasan
dan Sumenep kemudian takluk kepada kekuasaan Kompeni. Bahkan
sepeninggal Raden Bugan, Kompeni ikut campur menentukan tampuk
pemerintahan Sumenep, kemudian menentukan Raden Sudarmo, putra tunggal
Raden Bugan yang masih remaja, dibawa dan diasuh Kompeni di Batavia.
Pada tahun 1704 Pangeran Cakraningrat meninggal dan di Mataram terjadi
peristiwa penandatanganan antara Pangeran Puger dengan Kompeni, bahwa
Kompeni mengakui kekuasaan Pangeran Puger yang saat itu sedang
berselisih dengan Sunan Mas (Amangkurat III). Sebaliknya Pangeran Puger
berkewajiban menyerahkan sebagian dari tanah Jawa dan Madura bagian
Timur kepada Kompeni. Dengan demikian untuk yang kedua kalinya Sumenep
jatuh ke tangan Kompeni,hal tersebut terjadi dalam perjanjian antara
Susunuhan Kerajaan Mataram dengan Kompeni pada tanggal pada tanggal 5
Oktober 1705. Adapun pernyataan tersebut ialah: “Paduka yang
Mahamulia Susuhunan dengan ini menyerahkan secara syah kepada Kompeni
untuk melindungi daerah-daerah Sumenep dan Pamekasan…. secara yang sama
seperti dilakukan oleh Bupati yang terdahulu waktu menyerahkan daerahnya
kepada Kompeni….”(Resink, 1984: 252). Pada saat itu daerah Sumenep
dalam masa pemerintahan Panembahan Romo (Cokronegoro II). Pada masa
pemerintahan R.Alza (1744-1749) terjadi pemberontakan yang dipimpin Ke
Lesap dari Bangkalan. Pada saat itu Ke Lesap menggalang kekuatan yang
ada pada rakyat yang sudah benci kepada Kompeni. Ia berjuang dari Timur
dengan menguasai Keraton Sumenep. Ke Lesap memerintah Sumenep hanya
dalam waktu 1 tahun yaitu tahun 1749-1750. Pemerintahan berikutnya
dipegang oleh Gusti Raden Ayu Tirtonegoro R. Rasmana (1750-1762)
keturunan dari Raden Bugan yang kemudian kawin dengan seorang ulama
bernama Bendoro Saud. Bendoro Saud ini kemudian oleh Kompeni dinobatkan
sebagai Bupati Sumenep dengan gelarnya Kanjeng Tumenggung Ario
Tirtonegoro. Panembahan Sumolo Asirudin putra Kanjeng Tumenggung Ario
Tirtonegoro (Bendoro Saud) dan putra angkat dari Gusti Raden Ayu
Tirtonegoro R. Rasmana, atas permintaan kedua orangtuanya, oleh Kompeni
dikabulkan dan diangkat menjadi Bupati Sumenep menggantikan ayahnya. Ia
memerintah pada tahun 1762-1811 bergelar Tumenggung Ario Notokusumo atau
kemudian terkenal dengan sebutan Panembahan Somala. pendiri Karaton
Sumenep dan Masjid Jamik Sumenep Pada saat periode pemerintahan Kanjeng
Pangeran Ario Pratamingkusumo yang memerintah pada tahun 1901-1926
pemerintahan kolonial mulai membangun berbagai fasilitas-fasilitas di
Sumenep seiring dengan di berlakukannya politik etis politik balas budi pada saat itu, maka pemerintah Belanda di Sumenep, membangun beberapa fasilitas, diantaranya :
- Pembangunan DAM/Irigasi di Sungai Kebon Agung
- Pembangunan HIS Soemenep
- Pembangunan fasilitas transportasi (kereta api Madura / ophalbrugh (red:ghaladak rantai) di Kali Marengan
- Pembangunan Pabrik Garam Modern di Kalianget.
Kemerdekaan
Pada
saat Perang Kemerdekaan, para pejuang Sumenep juga gigih mempertahankan
kemerdekaan, sehingga pada tanggal 11 November 1947 terjadi pertempuran
yang sangat tragis, dimana pada saat itu Kota Sumenep diserang oleh
lima pesawat udara dari empat jurusan. pada saat itu, Belanda berhasil
menguasai daerah pertahanan terakhir di Pulau Madura, yakni Sumenep. dan
pada saat itu juga, praktis pemerintahan di Madura yang berpusat Kota
Pamekasan dipindahkan ke desa Lanjuk, Manding, Sumenep.
Batas Wilayah
Batas-batas administrasi
Kabupaten
Sumenep yang berada diujung timur Pulau Madura merupakan Wilayah yang
unik karena selain terdiri wilayah daratan dengan pulau yang tersebar
berjumlah 126 pulau (berdasarkan hasil sinkronisasi Luas Wilayah
Kabupaten Sumenep) yang terletak diantara 113°32'54"-116°16'48" Bujur
Timur dan diantara 4°55'-7°24' Lintang Selatan.
Jumlah
pulau berpenghuni di Kabupaten Sumenep hanya 48 pulau atau 38%,
sedangkan pulau yang tidak berpenghuni sebanyak 78 pulau atau 62%.
Koordinasi pembinaan wilayah juga dibutuhkan untuk menjaga integrasi
pulau-pulau terluar dan wilayah strategis lainnya. Pulau Karamian di
Kecamatan Masalembu adalah pulau terluar di bagian utara yang berdekatan
dengan Kalimantan Selatan dan jarak tempuhnya + 151 Mil Laut dari
Pelabuhan Kalianget, sedangkan Pulau Sakala merupakan pulau terluar di
bagian timur yang berdekatan dengan Pulau Sulawesi dan jarak tempuhnya
dari Pelabuhan Kalianget + 165 Mil Laut.Pulau yang paling utara adalah Pulau Karamian dalam gugusan Kepulauan Masalembu dan pulau yang paling timur adalah Pulau Sakala.
Perbatasan dengan daerah sekitarnya:
- Sebelah selatan : Selat Madura dan Laut Bali
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Barat : Kabupaten Pamekasan
- Sebelah Timur : Laut Jawa dan Laut Flores
Luas Wilayah
Luas
Wilayah Kabupaten Sumenep adalah 2.093,457573 km², terdiri dari
pemukiman seluas 179,324696 km², Areal hutan seluas 423,958 km², rumput
tanah kosong seluas 14,680877 km² , perkebunan/tegalan/semak
belukar/ladang seluas 1.130,190914 km² , kolam/ pertambakan/air
payau/danau/waduk/rawa seluas 59,07 km² , dan lain-lainnya seluas
63,413086 km² . Untuk luas lautan Kabupaten Sumenep yang potensial
dengan keanekaragaman sumber daya kelautan dan perikanannya seluas +
50.000 km² .
Pembagian administratif Pemerintahan
Adapun wilayah administrasi pemerintahan yang ada di Kabupaten Sumenep tahun 2007, yang terdiri atas :
- Kecamatan : 27
- Kelurahan : 4
- Desa : 328
- Rukun Warga (RW) : 1774
- Rukun Tetangga (RT) : 5569
Daftar kecamatan di Kabupaten Sumenep dapat dilihat pada boks di bagian akhir artikel ini.
Sumber Daya Alam
- Sumber Daya Mineral di kabupaten Sumenep cukup bervariatif. terdiri dari jenis bahan galian golongan C antara lain: pospat, batu gamping, calsit/batu bintang, gipsum, pasir kuarsa, dolomite, batu lempung dan kaolin.
- Sumber Daya Energi
Kabupaten
Sumenep selain memiliki potensi kekayaan alam berupa bahan galian
golongan C, juga memiliki bahan tambang strategis berupa golongan A yang
terletak di Pulau Pagerungan Besar Pulau Sepanjang Kecamatan Sapeken,
Perairan Pulau Giligenting. Berdasarkan perjalanan waktu selain di tiga
Pulau tersebut masih ada beberapa tempat yang terindikasi mengandung gas
dan minyak bumi. Diantaranya sekitar Pulau Masalembu, Perairan
Kalianget, Perairan Pulau Raas dan Blok Kangean
- Sumber Daya Air
Berdasarkan
aspek geomorfologi, sumber daya air di Kabupaten Sumenep terbagi di 4
(empat) satuan wilayah: a). Daerah Dataran b). Daerah Perbukitan
Bergelombang Halus c). Daerah Perbukitan Bergelombang Kasar d). Daerah
Perbukitan yang Terpisah
Pertanian
Pertanian
- Komoditi Pangan
Berdasarkan
data Tahun 2010 luas lahan sawah di Kabupaten Sumenep 23.852 Ha,
terbagi menjadi 13.388 Ha (56,13 %) lahan sawah tadah hujan, 5.385 Ha
(22,57 %) lahan berpengairan teknis, 1.959 Ha lahan semi teknis, 1.071
Ha lahan sederhana dan 2.049 Ha lahan memakai irigasi desa. Penggunaan
lahan khususnya lahan bukan sawah meliputi pekarangan, tegal,
perkebunan, ladang, huma, padang rumput, lahan sementara tidak
diusahakan, hutan rakyat, hutan negara, rawa-rawa, tambak, kolam dll.
Tanaman
pangan dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu komoditas beras (padi
sawah dan padi gogo) dan komoditas palawija (jagung, kedelai, kacang
tanah, kacang hijau, ketela pohon dan ketela rambat).
- Komoditas Hortikultura
Komoditas
sayur mayur yang diusahakan oleh masyarakat petani di Kabupaten Sumenep
pada Tahun 2008 berdasarkan data dari BPS (Sumber : Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep) terbanyak adalah bawang merah dengan
jumlah produksi 18.117,1 Kw mengalami penurunan jumlah produksi sebesar
64.42 % dari tahun sebelumnya. Lombok pada tahun 2008 merupakan
komoditas terbanyak, pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 89.28 %
dari tahu sebelumnya. Sedangkan perubahan jumlah produksi komoditas
sayur mayur yang lain seperti : kacang panjang, mentimun, terong,
kangkung, bayam dan tomat tidak terlalu signifikan. Untuk komoditas
buah-buahan jumlah produksinya cukup bervariatif. Buah mangga dengan
jumlah produksi 652.401 Kw merupakan komoditas buah tertinggi baik dari
segi jumlah produksinya yaitu sebesar Rp. 127.218.195.000,-. Untuk
komoditas buah lain seperti : pisang, pepaya, jeruk, jambu biji,
rambutan, sawo, blimbing, salak dan alpukat sangat beravariatif.
- Komoditas Perkebunan dan Kehutanan
Berdasarkan
data statistik Tahun 2010 (Sumber : Dinas Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Sumenep dan Perum Perhutani KPH Madura di Pamekasan), hasil
produksi komoditas perkebunan dan kehutanan di Kabupaten Sumenep sangat
bervariatif. Untuk produksi tanaman perkebunan rakyat, jumlah produksi
tertinggi adalah kelapa yaitu 35.068,66 ton dengan luas lahan 50.059,06
Ha. Sedangkan untuk produksi tembakau sebagai komoditas primadona bagi
petani Kabupaten Sumenep pada khususnya secara kuantitas mengalami
penurunan sebesar 39,10 % dari tahun sebelumnya. Tanaman tembakau
sebagai komoditas favorit dikenal sebagai daun emas yang dapat merubah
perilaku dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani tembakau. Luas
lahan tembakau pada tahun 2010 10.377,94 Ha, dengan jumlah produksi
sebanyak 2,917.62 Ton.
Perikanan,
Berdasarkan estimasi produksi, potensi sumber daya ikan di perairan
laut Kabupaten Sumenep mampu menghasilkan per tahun sebesar 50.000 km2 x
4,58 ton = 22.000 ton per tahun. Sedangkan menurut estimasi potensi
sumber lestari dihitung 60 % dari jumlah potensi yang ada atau 60% x
229.000 ton = 137.400 ton per tahun. Perkembangan produksi perikanan
diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani nelayan melalui
peningkatan produksi dan produktivitas usaha yang berorientasi pada
agrobisnis. Produksi perikanan yang dicapai kabupaten Sumenep pada tahun
2009 untuk perikanan laut mencapai 44.900,2 ton per tahun atau 32,68 %
dari potensi lestari (mengalami peningkatan sebesar 10.09 % dari tahun
sebelumya) dengan nilai produksi Rp. 169.553.210.000,-.
Peternakan,
Populasi ternak besar di Kabupaten Sumenep terbesar dan spesifik adalah
sapi. Terbukti pada tahun 2010 populasi sapi sekitar 249.073 ekor
(mengalami peningkatan 98,61 % dari tahun sebelumnya) masih dikelola
secara tradisional yaitu sebagai ternak kerja, penghasil pupuk kandang,
kegemaran dan untuk tabungan. Keunggulan sapi Madura khususnya sapi
Sumenep dengan daerah-daerah lain di Pulau Madura dimana jenisnya adalah
sama yaitu :
- Tahan terhadap penyakit spesifik, mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap kondisi alam yang kurang baik.
- Mempunyai respon yang baik terhadap perbaikan pakan melalui peningkatan protein maupun energi pakan yang ditujukan dengan pertimbangan bobot badan optimal.
- Mempunyai tipe sapi potong dan kualitas daging yang baik.
Populasi
ternak selain sapi yang banyak dipelihara oleh masyarakat Sumenep
khususnya masyarakat kepulauan di Kecamatan Arjasa, Kangayan, dan
Sapeken adalah kerbau. Populasi ternak besar lainnya adalah kuda.
Populasi ternak kecil yang banyak dipelihara di Kabupaten Sumenep pada
tahun 2010 adalah kambing, domba, dan kelinci. Sedangkan untuk ternak
unggas yaitu ayam kampung, ayam ras, itik dan entok.
Industri,
Pertumbuhan dan perkembangan jumlah industri di Kabupaten Sumenep
sangat ditentukan oleh perkembangan dan pertumbuhan 4 macam industri
meliputi industri gas alam; industri besar/kimia/berat, industri kecil
dan industri besar, maupun industri logam berat tidak terdapat di
Kabupaten Sumenep. Yang ada di Kabupaten Sumenep hanya industri kecil
dan kerajinan yang menyerap tenaga kerja tidak begitu banyak. Industri
kecil terdapat di Kabupaten Sumenep mampu menyerap jumlah tenaga kerja
sebanyak 797 orang, dengan nilai produksi secara keseluruhan sebesar Rp.
18.188.100.000,- dengan nilai investasi sebesar Rp. 62.124.563.000,-.
Pemerintahan
Sebelum Indonesia Merdeka, wilayah kabupaten Sumenep diperintah oleh seorang Adipati (Raja/Rato:menurut
konteks masyarakat lokal Sumenep) dibawah daerah kekuasaan
kerajaan-kerajaan besar yang pernah menguasai nusantara, antara lain,
Kerjaan Singhasari, Kerajaan Majapahit, dan Kerajaan Mataram. Wilayah kekuasaan Kadipaten Sumenep meliputi
hampir seluruh wilayah Madura, beserta kepulauan di sekitarnya. Berikut
daftar Adipati yang memerintah di Sumenep dari tahun 1269 hingga tahun
1929
Daftar Raja (Adipati) di Sumenep
No. | Nama | Tempat Karaton | Masa Pemerintahan | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1. | Aria Wiraraja I (Aria Banyak Wedi) | Batuputih | 1269-1292 | Otak pendiri Kerajaan Majapahit |
2. | Aria Wiraraja II (Ario Bangah) | Banasare | 1292-1301 | |
3. | Aria Danurwendo (Lembu Sarenggono) | Aeng Anyar | 1301-1311 | |
4. | Aria Assrapati | 1311-1319 | ||
5. | Panembahan Joharsari | Bluto | 1319-1331 | |
6. | Panembahan Mandaraga (R. Piturut) | Keles | 1331-1339 | |
7. | Pangeran Ario Wotoprojo | Bukabu | 1339-1348 | |
8. | Pangeran Ario Notoningrat | Baragung | 1348-1358 | |
9. | Kanjeng Pangeran Ario Secodiningrat I (R. Agung Rawit) | Banasare | 1358-1366 | |
10. | Kanjeng Pangeran Ario Secodiningrat II (Tumenggung Gajah Pramono) | Banasare | 1366-1386 | |
11. | Kanjeng Pangeran Ario Pulang Jiwo (Panembahan Blongi) | Bolingi / Poday | 1386-1399 | |
12. | Kanjeng Pangeran Ario Adipoday (Ario Baribin) | Nyamplong / Poday | 1399-1415 | |
13. | Kanjeng Pangeran Ario Secodiningrat III (Pangeran Jokotole) | Lapa Taman / Dungkek | 1415-1460 | |
14. | Kanjeng Pangeran Ario Secodiningrat IV (R. Wigonando) | Gapura | 1460-1502 | |
15. | Kanjeng Pangeran Ario Secodingrat V (R. Siding Purih) | Parsanga | 1502-1559 | Patoh Takundur |
16. | Kanjeng Tumenggung Ario Kanduruwan | Karang Sabu | 1559-1562 | |
17. | Kanjeng Pangeran Ario Wetan dan Kanjeng Pangeran Ario Lor | 1562-1567 | ||
18. | Kanjeng Pangeran Ario Keduk II (R. Keduk) | 1567-1574 | ||
19. | Kanjeng Pangeran Ario Lor II (R. Rajasa) | 1574-1589 | ||
20. | Kanjeng Pangeran Ario Cokronegoro I (R. Abdullah) | Karang Toroy | 1589-1626 | |
21. | Kanjeng Pangeran Ario Anggadipa | Karang Toroy | 1626-1644 | |
22. | Kanjeng Tumenggung Ario Jaing Patih dari Sampang | Karang Toroy | 1644-1648 | |
23. | Kanjeng Tumenggung Ario Yudonegoro (R. Bugan) | Karang Toroy | 1648-1672 | |
24. | Kanjeng Tumenggung Ario Pulang Jiwo dan Kanjeng Pangeran Ario Sepuh | Karang Toroy | 1672-1678 | |
25. | Kanjeng Pangeran Ario Cokronegoro II (P. Romo) | Karang Toroy | 1678-1709 | |
26. | Kanjeng Pangeran Ario Purwonegoro (RT. Wiromenggolo) | Karang Toroy | 1709-1721 | |
27. | Kanjeng Tumenggung Ario Cokronegoro III (R. Ahmat alias Pangeran Ario Jimat) | Karang Toroy | 1721-1744 | |
28. | R. Alza Alias Pangeran Lolos | Karang Toroy | 1744-1749 | Lolos dalam penyergapan K. Lesap |
29. | K. Lesap | Karang Toroy | 1749-1750 | Pimpinan sementara diserahkan Kanjeng Tumenggung Ario Tirtonegoro |
30. | Gusti Raden Ayu Tirtonegoro R. Rasmana & Kanjeng Tumenggung Ario Tirtonegoro (Bindara Saod) | Pajagalan | 1750-1762 | Pemerintahan diserahkan pada suaminya |
31. | Panembahan Sumolo Asirudin | Pajagalan | 1762-1811 | Pendiri Masjid Jamik |
32. | Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I (Raden Ario Notonegoro) | Pajagalan | 1811-1854 | Kerajaan Sumenep |
33. | Panembahan Notokusumo II (Raden Ario Moch. Saleh) | Pajagalan | 1854-1879 | |
34. | Kanjeng Pangeran Ario Pakunataningrat II (Pangeran Mangkuadiningrat) | Pajagalan | 1879-1901 | |
35. | Kanjeng Pangeran Ario Pratamingkusumo | Pajagalan | 1901-1926 | |
36. | Kanjeng Tumenggung Ario Prabuwinoto | Pajagalan | 1926-1929 |
Julukan dan semboyan
Sumenep sendiri memiliki semboyan "Sumekar", akronim dari "Sumenep Karaton". Makna kata Sumekar sendiri
ialah senantiasa berkembang (mekar) yang sesuai dengan perkembangan
revolusi nasional yang terus berkembang "in the rising deman" demi
terwujudnya cita-cita Pancasila . Untuk kepentingan pengenalan
pariwisata Sumenep, Sumenep sendiri mempunyai slogan The Heart of Purity,Selain itu Sumenep juga memiliki beberapa julukan, antara lain Bumi Sumekar, Kota Seni Budaya, Kota Wisata, "Jogjanya" Madura dan Pulau Cukir untuk julukan Kepulauan Kangean
Kependudukan
Berdasarkan
hasil pencacahan Sensus Pendudukan tahun 2010, Jumlah penduduk
Kabupaten Sumenep sementara adalah 1.041.915 jiwa, yang terdiri atas
495.099 jiwa laki-laki dan 546.816 jiwa perempuan. Dari hasil SP2010
tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk kabupaten SUmenep masih
bertumpu di Kecamatan Kota Sumenep yaitu sebanyak 70.794 jiwa (6.75 %),
diikuti Kecamatan Pragaan 65.031 jiwa (5.90 %) dan Kecamatan Arjasa
sebanyak 59.701 jiwa (5,73%). Sedangkan Bantuan merupakan kecamatan
dengan jumlah penduduk paling sedikit.
Dengan
luas wilayah Kabupaten Sumenep sekitaar 2.093,47 km² yang didiami oleh
1.0491.915 jiwa, maka rata2 tingkat kepadatan penduduk Kab Sumenep
adalah sebanyak 498 jiwa/km². Kecamatan yang paling tinggi tingkat
kepadatannya adalah Kec Kota Sumenep yakni 2.543 jiwa/km², dan yang
paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Kec batuan yakni 446
jiwa/km2.
Sex
ratio penduduk Kabupaten Sumenep berdsarkan SP2010 adalah sebesar 90,54
yang artinya jumlah penduduk laki2 adalah 9,46 % lebih sedikit
dibandingkan jumlah penduduk perempuan.
Laju
Pertumbuhan penduduk Kabupaten Sumenep selama 10 tahun terakhir, yakni
dari tahun 2000-2010 sebesar 0,55%. Laju pertumbuhan penduduk Kec
Sapeken adalah yang tertinggi dibandingkan kec lain di kab sumenep yakni
sebesar 1,60%, dan yang terendah adalah kec Talango sebesar -0,36%.
Jumlah
Rumah Tangga berdasarkan hasil SP2010 adalah 315.412 RT. Ini berarti
bahwa banyaknya penduduk yang menempati satu rumah tangga dari hasil
SP2010 rata2 sebanyak 3,30 orang. Rata2 anggota RT di setiap kec
berkisar antara 2,48 orang-3,86 orang.
Wisata
Pariwisata
merupakan salah satu potensi unggulan di Kabupaten Sumenep. Ada
beberapa jenis potensi wisata, yang dapat dikelompokkan menjadi:
Wisata Budaya dan Arsitektur
- Museum Karaton Sumenep merupakan museum yang dikelola oleh pemerintah daerah Sumenep yang didalamnya menyimpan berbagai koleksi benda-benda cagar budaya peninggalan keluarga Karaton Sumenep dan beberapa peninggalan masa kerajaan hindu budha seperti arca Wisnu dan Lingga yang ditemukan di Kecamatan Dunkek, Sumenep. Didalam museum terdapat juga beberapa koleksi pusaka peninggalan Bangsawan Sumenep seperti guci keramik dari Cina dan Kareta My Lord pemberian Kerajaan Inggris kepada Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I atas jasanya yang telah banyak membantu Thomas Stamford Raffles salah seorang Gubenur Inggris dalam penelitian yang dilakukannya di Indonesia.
- Keraton Sumenep merupakan peninggalan pusaka Sumenep yang dibangun oleh Raja/Adipati Sumenep yang ke 31, Panembahan Sumolo Asirudin Pakunataningrat dan diperluas oleh keturunannya yaitu Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I. Karaton Sumenep sendiri letaknya tepat berada di depan Museum Karaton Sumenep,
- Masjid Jamik Sumenep merupakan bangunan yang mempunyai arsitektur yang khas, memadukan berbagai kebudayaan menjadi bentuk yang unik dan megah, dibangun oleh Panembahan Somala Asirudin Pakunataningrat yang memerintah pada tahun 1762-1811 M dengan arsitek berkebangsaan tionghoa "law pia ngho"
- Kota Tua Kalianget letaknya di sebelah timur kota Sumenep, disini para pengunjung bisa melihat peninggalan-peninggalan Pabrik garam, Arsitektur Kolonial dan beberapa daerah pertahanan yang dibangun Oleh Pemerintahan Kolonial saat menjajah wilayah Sumenep,
- Rumah Adat Tradisional Madura Tanean Lanjhang , bisa ditemui di beberapa daerah menuju pantai lombang maupun menuju pantai slopeng,
- Benteng VOC Kalimo'ok di Kalianget.
Wisata Religi/Ziarah
- Asta Karang Sabu merupakan kompleks pemakaman keluarga Raja / Adipati Sumenep yang memerintah pada abad 15 yaitu Pangeran Ario kanduruan, Pangeran Lor dan Pangeran Wetan. di daerah karang sabu inilah beliau memimpin pemerintah Sumenep pada saat itu.
- Kompleks pemakaman Asta tinggi Sumenep merupakan kompleks pemakaman Raja-Raja Sumenep yang dibangun pada tahun 1644 M. terletak di daerah dataran Tinggi Kebon Agung Sumenep.
- Asta Yusuf merupakan salah satu makam penyebar agama islam di Pulau Talango, makam tersebut ditemukan oleh Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat ketika betolak menuju Bali pada tahun 1212 hijriah (1791),
- Asta Katandur merupakan salah satu makam penyebar agama islam di Sumenep, Pangeran Katandur yang juga salah satu tokoh yang ahli dalam bidang pertanian dan menurut berbagai sumber, Pangeran Katandur juga merupakan pencipta tradisi kerapan sapi,
- Makam Pangeran Panembahan Joharsari yang merupakan salah satu Adipati Sumenep ke V yang pertama kali memeluk Agama islam di Bluto,
Wisata Alam
- Pantai Lombang adalah pantai dengan hamparan pasir putih dan gugusan tanaman cemara udang yang tumbuh di areal tepi dan sekitar pantai. Suasananya sangat teduh dan indah sekali. Pantai Lombang adalah satu-satunya pantai di Indonesia yang ditumbuhi pohon cemara udang,
- Pantai Slopeng adalah pantai dengan hamparan gunung pasir putih yang mengelilingi sisi pantai sepanjang hampir 6 km. Kawasan pantai ini sangat cocok untuk mancing ria karena areal lautnya kaya akan beragam jenis ikan, termasuk jenis ikan tongkol,
- Pantai Ponjug di Pulau Talango,
- pantai Badur di Kecamatan Batu Putih,
- Taman Air Kiermata di Kecamatan Saronggi,
- Goa Jeruk Asta Tinggi,
- Goa Kuning di Kecamatan Kangean,
- Goa Payudan di Kecamatan Guluk-Guluk,
Wisata Bahari/Laut
- Kepulauan Kangean dan sekitarnya merupakan gugusan kepulauan Kabupaten Sumenep yang letaknya berada di wilayah ujung timur Pulau Madura. Mempunyai banyak pantai yang eksotik,
- Wisata Taman Laut Mamburit Pulau Arjasa
- Wisata Taman Laut Gililabak Pulau Talango
- Pantai Pasir Putih dan Terumbu Karang Pulau Saor (Kecamatan Sapeken)
Wisata Konservasi
- Ayam Bekisar, ayam bekisar adalah ayam khas Sumenep yang banyak dibudidayakan untuk peliharaan di Pulau Kangean
- Kijang, merupakan hewan penghuni hutan di daerah Arjasa. Jenis hewan ini termasuk hewan yang dilindungi.
- Cemara Udang, merupakan satu jenis spesies cemara yang hanya ada di Kabupaten Sumenep
Wisata Minat Khusus
- Tirta Sumekar Indah merupakan salah satu kompleks pemandian kolam renang yang ada di Sumenep, letaknya berada di kecamatan Batuan, sebelah barat kota Sumenep. Letaknya yang strategis, dikelilingi Perkebunan Pohon Jati dan Jambu Mente serta tak jauh dari wisata kompleks pemakaman Asta Tinggi membuat pemandian ini banyak di kunjungi warga saat akhir pekan dan liburan sekolah,
- Alun-Alun Sumenep sekarang menjadi taman Adipura, setiap harinya khususnya pada malam hari dibangian utara Alun-Alun Sumenep ini terdapat pasar malam dengan menyajikan berbagai macam kuliner dan accesories yang bisa dinikmati dengan harga yang murah.
- Wisata kesehatan di Pulau Giliyang Kecamatan Dungkek merupakan daerah di kabupaten Sumenep yang mempunyai kandungan O2/oksigen sebesar 21,5% atau 215.000 ppm,
Kesenian
Seni Tari
- Tari Moang Sangkal
- Tari Codi' Somekkar
- Tari Gambu
Seni Musik
- Musik Saronen
- Musik Tong-tong
- Musik gambus
Seni Kriya
- Batik Tulis, sentra batik tulis di Sumenep terdapat di desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto,
- Keris, sentra batik tulis di Sumenep terdapat di desa Aeng tong tong dan desa desa Palongan Kecamatan Bluto,
- Sentra Ukiran Sumenep Madura terdapat di desa Karduluk,
- Sentra pembuatan perahu Madura terdapat di desa Slopeng dan Pulau Sapudi,
- Sentra Pembuatan Topeng Madura
Budaya
- Mamaca
- Kalenengan Karaton
- Tandha'
- Tan-pangantanan
- Ojhung
- Topeng dhalang
- Lodrok
- Sape Sono'
- Kerapan Sapi
- Upacara Adat Nyadar
- Upacara Adat penganten Ngekak Sangger
Event Wisata
- Semalam di Karaton
- Prosesi Pelantikan Arya Wiraraja
- Kerapan Sapi
- Tellasan Topak
Perguruan Tinggi
- Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA)
- Sekolah Tinggi Ilmu Keislaman Annuqayah (STIKA) Guluk-Guluk Sumenep. STIKA terdiri dari Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syari'ah dan Fakultas Ushuluddin. alamat Jl. Bukit Lancaran Guluk-guluk.
- STKIP PGRI Sumenep
- Universitas Wiraraja Sumenep. Universitas Wiraraja terdiri dari Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi. alamat Jl. Tronojoyo Kolor Sumenep
Transportasi
Karena
letak geografis Kabupaten Sumenep yang terletak di ujung timur Madura
dan letaknya yang begitu strategis (dekat dengan pulau Bali) maka untuk
menuju wilayah Kebupaten Sumenep disediakan beberapa fasilitas untuk
menunjang lancarnya moda transportasi, antara lain :
- Terminal Bus Arya Wiraraja - merupakan terminal bus terbesar di Sumenep melayani seluruh penumpang dari luar Sumenep melalu moda transportasi bus antar daerah maupun antar provinsi.
- Pelabuhan Kalianget - Merupakan sarana transportasi laut yang melayani penumpang dari daratan Sumenep ke wilayah Kepulauan maupun sebaliknya, selain itu juga pelabuhan kalianget melayani jalur transportasi laut Kalianget - Jangkar, Situbondo.
- Bandar Udara Trunojoyo Sumenep - Merupakan Bandara yang berdiri pada tahun 1970an, yang saat ini dalam tahap pengembangan, dan direncanakan pula bahwa pada tahun 2012 mendatang Bandara ini akan beroprasi untuk penerbangan komersil.
Media
- RRI Sumenep
- Radio Nada Fm
- Radio Gema Sumekar
- Faradis FM
- Rama Fm
- Radar Sumenep (Radar Madura| Jawa Pos Grup)
- Info Sumenep
- TV SIS
- S3TV
- Madura Channel TV
Makan Khas
- Rujak Cingur Sumenep
- Kaldu Kokot
- Kalsot (kaldu soto)
- lontong Campor
- Apen Parsanga
- Soto Madura
- Man reman
- Macho
- Pattola
- Mento
- Nasi Jagung Kuah Maronggi ( daun kelor )
- Kripik Singkong
- Jubada
- Rengginang
Musisi dan Hiburan
- Dalam dunia Hiburan dan musisi tanah air ternyata tak sedikit juga kalangan artis dari Sumenep, Madura. diantaranya ada Pelawak kocak, presenter sekaligus aktor Ferrasta Soebardi atau lebih dikenal dengan nama Pepeng . disamping itu ada juga artis cilik yaitu Randy Martin salah satu tokoh pemeran si Pitung di sinetron Pitung The Master dan Sayef Muhammad Billah yang memerankan tokoh Arif dalam film layar lebar Semesta Mendukung. selain aktor-aktor tersebut juga ada musisi dangdut, Imam S Arifin dan Yus Yunus.
Tokoh
- Arya Wiraraja, Otak pendiri kerajaan Majapahit
- Halim Perdanakusuma, Pahlawan Nasional Indonesia
- Muhammad Saleh Werdisastro, Ketua Komite Nasional Indonesia (KNI) Daerah Yogyakarta yang pertama
- Prof. Abdul Hadi WM, Guru Besar Filsafat Univ. Paramadina, Budayawan
- MA Rahman, Mantan Jaksa Agung Kabinet Gotong Royong
- D. Zawawi Imron, Budayawan Madura
Akomodasi Hotel
- Hotel Wijaya I
- Hotel Wijaya II
- Hotel Safari Jaya
- Hotel Sumekar
- Hotel Utami Sumekar
- Hotel Garuda
- Hotel Suramadu
- Hotel Mitraland
- Hotel C-1
- Hotel Family Nur
- Hotel Baitul Kamol
Lain-Lain
- Sumenep adalah kabupaten di pulau Madura yang sejak dulu tercatat sebagai daerah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya paling besar di Madura. Ini dikarenakan kabupaten ini memiliki sumber gas dan minyak yang cukup besar yang ada di pulau Pagerungan.
- Masyarakat kabupaten Sumenep sangat ramah, mungkin disebabkan adanya pengaruh budaya kalem keraton Jawa yang dianut masyarakat, terutama para bangsawan dan abdi dalem Keraton Sumenep.
- Sejak dulu Kabupaten Sumenep tercatat sebagai kabupaten dengan tingkat penjualan sepeda motor dan mobil terbesar dan tertinggi di seluruh kawasan pulau Madura. Ini menandakan tingkat kesejahteraan masyarakat di kabupaten Sumenep tinggi.
sumber : wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sumenep)
0 komentar:
Posting Komentar